Minggu, 21 Agustus 2016

Batu Permata - Gemstone



 KLASIFIKASI BATU PERMATA ( GEMSTONE )



          Batu permata adalah sebuah mineral batu yang dibentuk oleh alam didalam mantel bumi dengan suhu tinggi yang terdiri dari satu sampai beberapa unsur kimia dalam waktu yang sangat lama mulai dari ratusan tahun sampai dengan jutaan tahun. Suatu mineral batu disebut sebagai permata jika sudah memenuhi beberapa syarat yakni kekerasan dan susunan mineral (ketahanan), bentuk dan warna yang menarik (keindahan), dan tidak mudah didapatkan atau dihasikan (kelangkaan). Salah satu patokan yang diterima secara luas tertuang dalam buku “Secrets Of The Gem Trade, The Connoisseur’s Guide To Precious Gemstones” karya Richard W Wise GG yang merupakan kolektor sekaligus peneliti tentang batu permata. Buku tersebut, seperti dikatakan Stuart M Robinson GG dari Gem Market News 11/2003, tak seperti buku-buku lain yang telah dia baca sampai saat ini, sebab buku itu membongkar kriteria sebenarnya yang diandalkan penjual, ahli dan kolektor permata untuk menilai kualitas bahan batu permata. Dalam penilaian mutu berlian digunakan sistem dan nomenklatur penilaian berlian Gemological Institute of America’s (GIA). Namun seperti disebutkan di awal, tidak ada sistem penilaian yang diterima secara universal untuk batu permata berwarna. Buku Richard W Wise GG yang secara kritis diakui digunakan sebagai referensi oleh pembuat perhiasan, gemologis, dan penilai permata di seluruh dunia dan secara pribadi memilih dan menerbitkan kualitas nilai keseluruhan untuk setiap batu permata, menggunakan nilai 1-10 dengan metode TQR ( Total Quality Rating ). Seorang penulis terkenal pernah berkata bahwa pengetahuan seorang ahli merupakan pencerminan total dari apa yang dilihatnya tapi jelas tidak semuanya. Untuk alasan inilah, anda akan jarang melihat nilai 1 atau 10 karena selalu ada sesuatu yang lebih baik dan secara alami selalu ada sesuatu yang lebih buruk. Berikut ini adalah paparan hal-hal utama dalam penilaian batu permata (termasuk akik di dalamnya) :


1.      Color ( Warna ).
Warna pada batu permata berwarna adalah faktor yang paling penting dan paling kompleks yang dibagi menjadi tiga komponen yaitu hue, saturation, dan tone. Yang pertama adalah Hue dengan artian posisi warna pada roda warna untuk menentukan warna tersebut termasuk kedalam golongan warna primer, sekunder, tersier atau campuran dari ketiga golongan warna tsb. Yang kedua adalah Saturation yang mengacu pada kecerahan suatu warna, dimana warna abu – abu dan coklat bukanlah warna tetapi termasuk kedalam modifiers / masks yang memperkusam / memperkeruh suatu warna ( hue ). Yang ketiga adalah Tone yang merupakan kecerahan atau kegelapan warna akibat penambahan warna hitam / putih pada suatu warna ( hue ). Dan ketiga factor warna ini ditentukan oleh efek pencahayaan untuk melihat warna terbaik dari suatu batu permata karena batu permata dikatakan kualitas sangat baik jika bisa mempertahankan keindahan warnanya meski terjadi perubahan lingkungan pencahayaan. Penilaian warna total menyederhanakan penilaian warna dengan menggabungkan tiga komponen ( hue, saturation, tone ) ditambah efek pencahayaan ke dalam nilai warna berkualitas. Nilai warna ini didasarkan terutama pada warna apa yang oleh para ilmuwan disebut batas gamut warna, dalam fakta ilmiah setiap hue mencapai saturasi optimal pada tone tertentu yang telah ditentukan. Warna yang bagus adalah tanpa campuran warna abu – abu dan coklat dan pasar secara tidak sadar cenderung mengikuti ilmu sains.

2.      Cut ( Potongan ).
Potongan suatu batu permata dipengaruhi oleh dua hal berikut, yakni kecemerlangan yang berasal bias cahaya / kilauan pantulan cahaya yang ditimbulkan oleh cara pemotongan suatu batu permata dan yang berikutnya adalah proporsi yang ditentukan oleh dimensinya melalui perbandingan antara panjang, lebar, dan ketebalan suatu batu permata.

3.      Clarity ( Kejernihan ).
Berlian adalah satu-satunya permata yang dinilai menggunakan pembesaran dibawah 10x dengan standart GIA : Flawless ( Fl ), Very Very Slightly Included ( VVS1 - VVS2 ), Very Slightly Included ( VS1 - VS2 ) dan Slightly Included ( SI1 - SI2 ) dan Imperfect ( I1 - I3 ). Di sini batu permata berwarna dinilai menggunakan terminologi yang sama tanpa perbesaran menggantikan mata telanjang dengan asumsi visi 20×20 dengan dibuat sedikit modifikasi, dimana permata tanpa inklusi yang terlihat dengan mata telanjang dinilai sebagai batu permata yang sempurna.

4.      Crystal ( Kristal ).
Permata yang sangat baik selalu memiliki tingkat transparansi ( Kristal ) yang tinggi dimana jumlah inklusi yang berada pada batu permata tersebut sangat sedikit. Tetapi untuk batu permata jenis tertentu semakin banyak inklusi sangat bagus karena akan menimbulkan suatu efek tertentu seperti chatoyancy, asterism, dll.

5.      Kelangkaan ( Rare ) dan keunikan ( Unique ).
Kelangkaan juga dinilai dalam dunia batu permata karena sering memiliki imbas pada harga, dimana kualitas terbaik dari kebanyakan batu permata adalah yang tampak langka dan sulit untuk ditemukan di pasar ( loose stone ). Begitu juga dengan keunikan batu permata seperti :
a. Asterims : mengeluarkan bentuk bintang 4, 6, 12 jika terkena paparan cahaya jika dibentuk cabochon.
b. Chatoyancy : mengeluarkan garis vertical saat terkena paparan cahaya jika dibentuk
cabochon yang sering disebut dengan istilah cat eye, hawk eye, tiger eye, dll.
c. Play Color : penampilan warna warni yang bergerak pada batu opal yang disebabkan
oleh butiran butiran microskopis silica yang menebarkan warna pelangi.
d. Pleochroism : warna terlihat berbeda ketika diamati dari sudut yang berbeda terutama
dengan cahaya yang terpolarisasi atau penggantian warna sumber cahaya, kebanyakan
orang menamainya dengan batu alexandrite / color change.
e. Labradorescence : pancaran sinar yang terlihat dari sudut pandang tertentu yang
disebabkan oleh terganggunya jalan sinar saat memasuki struktur batu yang berlapis.
f. Adventuresence : pemantulan sinar pada serpihan serpihan halus didalam batu yang
mengakibatkan pemantulan sinar tidak merata seperti titik titik pasir.
g. Orient : pemunculan warna pelangi pada permukaan mutiara yang disebabkan oleh
lewatnya sinar melalui lapisan lapisan nacre.
h. Adularsence : pemantulan sinar yang berpindah pindah disebabkan oleh ketidakrataan
struktur batu sehingga sinar menyebar.
i. Iridescence : permainan warna warni yang berunah karena jalur cahaya yang terganggu.

6.      Peningkatan kualitas
Permata yang baik bisa jadi ditingkatkan kualitasnya dan bisa jadi juga hanya dibuat apa adanya yang hanya bisa dibuktikan dengan check laboratorium gemology berupa memo / sertifikat dimana akan mempengaruhi harga dari sebuah batu permata. Dengan hasil berupa memo dan sertifikat yang dikeluarkan oleh laboratorium gemology disitu bias ditentukan asal dari batu, potongan, warna, ukuran, berat, jenis batu, kekerasan, berat jenis, indeks bias, jenis mineral, jenis treatment, dan keunikannya.



Batu Diamond yang biasa disebut berlian atau intan adalah batu permata transparan yang merupakan bentuk kristal dari karbon ( C ) dan substansi alami mineral yang paling keras di muka bumi yaitu sekitar 10 skala mohs dengan kekuatan potong sekitar 140 kali lebih besar daripada batu sapphire dan ruby dan memiliki indeks bias ( luster ) dan dispersi yang tinggi, di Indonesia dikenal dengan nama intan. Berlian berwarna putih bening adalah yang paling popular sedangkan yang berwarna kuning dan coklat adalah yang paling umum, warna lainnya seperti biru, merah muda, merah, hijau, orange, abu – abu, dan hitam tetapi sangat jarang ada. Berlian menunjukkan kemilau metalik adamantine yang kuat dan memiliki pembiasan tunggal dimana tingkat kejernihan ( clarity ) dinilai pada skala yang dipengaruhi oleh faktor ukuran, visibilitas kecacatan ( flawless ), dan serat batunya ( inklusi ). Pada kenyataannya batu berlian yang tanpa cacat itu sangatlah jarang dan langka, hanya sekitar 20% saja dari semua deposit berlian di bumi yang bernilai permata dan dari 20% tersebut, sebagian besar akan memiliki kecacatan dan inklusi kecil meskipun berlian bisa buram atau tidak tembus cahaya ( opaque ). Nama Diamond diambil dari bahasa yunani yang berarti adamas ( tak terkalahkan ) karena kekerasannya yang paling tinggi diantara semua batu permata, penghasil berlian teratas adalah russia, botswana, congo, angola, south africa, namibia, guinea, ghana, australia, india, brazil, indonesia, dan canada.
Kualitas fisik berlian dipengaruhi oleh ikatan yang kuat antara kristal transparannya dimana setiap atom karbon terhubung dengan empat atom karbon lainnya yang semuanya menyatu sangat erat dan padat, formasi ini menghasilkan struktur kubik tiga dimensi yang sangat kuat. Pola kristal kubik berlian juga benar – benar simetris yang memungkinkan untuk membiaskan cahaya ke segala arah dengan kecepatan yang sama. Kebanyakan berlian terbentuk pada tekanan dan suhu yang sangat tinggi pada kedalaman lebih dari 140 kilometer di dalam mantel bumi selama periode 1 – 3 milyar tahun, sampai kemudian mereka terangkat keatas bersama dengan erupsi vulkanik dari magma langka yang disebut dengan Kimberlite ( batuan beku yang juga mengandung banyak mineral lainnya seperti olivine, diopside, calcite, serpentine, apatite, dan garnet ). Batu diamond ini memiliki tiruan sintetis yang bernama Cubic Zirconia (CZ) dengan rumusan kimia zirconium dioxide, tingkat kekerasan 8,5 skala mohs, indeks bias 2,15 - 2,18, berat jenis 5,6 – 6, dan dispersi 0,058 sampai 0,066 sedangkan moissanite lebih unggul 2 hal dari cubic zirconia dengan rumusan kimia Silicon Carbide, tingkat kekerasan 9,25 skala mohs, berat jenis 3,2.


Batu Sapphire & Ruby atau yang disebut mirah delima di Indonesia adalah salah satu batu permata berwarna yang berharga tinggi dengan tingkat kekerasannya yang mencapai 9 – 9,5 skala mohs setelah berlian dan merupakan bentuk kristal trigonal dari corundum dengan rumus kimianya Al2O3 ( Aluminium Oxide ). Nama corundum berasal dari kata sansekerta kuruvindam ( ruby saphhire ) dengan berat jenis 3,95 – 4,03 dan indeks biasnya 1,76 – 1,79. Karena masih anggota dari kelompok mineral corundum, batu ruby ini memiliki hubungan yang erat dengan batu sapphire dimana memiliki sifat, kekerasan, rumus kimia, komposisi, luster, clarity, flawless, inklusi yang sama. Maka warna merah adalah hal yang sangat penting bagi batu ruby ini karena untuk warna selain merah akan diklasifikasikan sebagai sapphire ( biru, kuning, hijau, ungu, orange, merah muda, biru muda, hijau muda, putih, hitam, dll ).
Jenis batu ini paling sering mendapatkan treatment heated & diffused ( dipanaskan pada suhu tinggi 1800°C untuk memberi warna, meningkatkan kejelasannya dan menimbulkan efek star ) selama beberapa jam karena sebenarnya mineral corundum ini berwarna putih. Batu star sapphire dan star ruby memiliki inklusi seperti jarum kecil sejajar yang saling berpotongan dari berbagai sudut sehingga menghasilkan fenomena langka yang kemudian dikenal sebagai asterism ( star ), tidak memiliki cleavage ( kristal padat dan renggang ), biasanya buram tidak tembus cahaya ( opaque ), dan biasanya dipotong cabochon untuk memaksimalkan efek bintangnya. Sumber penambangan batu ruby yang paling terkenal adalah di myanmar, thailand, srilanka, tanzania, afghanistan, australia, brazil, india, kamboja, kenya, madagaskar, malawi, mozambik, nepal, pakistan, zimbabwe, tajikistan, amerika serikat dan vietnam. Batu sapphire, ruby & green emerald ini memiliki tiruan sintetis yang biasanya disebut dengan chatam dipasar batu dengan tingkat kekerasan 8 skala mohs.


Batu Chrysoberyl adalah batu permata langka dan eksotis yang berarti emas hijau memiliki rumus kimia Be3Al2(O)4 ( beryllium aluminium oxide ) dengan kristal orthorhombic yang berwarna terang seperti hijau kekuningan, hijau kebiruan, hijau kemerahan, hijau kecoklatan, hijau keunguan, dan sebaliknya dengan tingkat kekerasan 8,5 skala mohs dan biasanya memiliki transparansi yang sangat baik, clarity yang tinggi, dan tanpa proses treatment apapun itulah yang menyebabkan batu ini sangat jarang dan mahal dipasaran dengan harga yang bisa mengalahkan batu sapphire dan batu ruby. Meskipun memiliki tampilan dan komposisi yang sama dengan beryl tetapi chrysoberyl merupakan kelompok mineral yang independen, ada beberapa varietas pada batu ini diantaranya cat’s eye chrysoberyl ( cymophane ), color change chrysoberyl ( alexandrite ) dan yang paling jarang ada adalah cat’s eye alexandrite chrysoberyl (cymophane alexandrite ) dan keunikan ini bisa dibuktikan saat batu ini mendapatkan sentuhan cahaya atau dilihat dari sudut pandang yang berbeda ( pleochroism ). Batu chrysoberyl ini mendapatkan warna dari chromium. Beberapa sumber yang paling penting antara lain madagascar, pakistan, amerika, dan yang menimbulkan efek color change adalah berasal dari russia dan yang menimbulkan efek cat’s eye berasal dari brazil, china, india, srilanka, zimbabwe dan yang sangat langka berasal dari myanmar, tanzania.


Batu Beryl adalah salah satu kelompok mineral dengan kristal orthorhombic yang memiliki rumusan kimia Be3Al2(SiO3)6 ( beryllium aluminium silicate ) yang jumlahnya sangat berlimpah tapi sangat jarang yang transparan dan berkualitas permata dengan tingkat kekerasan 8 skala mohs yang mendapatkan warna dari kandungan vanadium, chromium, lithium, cesium, magnesium.
Batu beryl ini juga bisa menampilkan fenomena asterism, cat’s eye, dan warna yang berbeda jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda pula ( pleochroism ) terutama dengan cahaya terpolarisasi tapi ini sangat jarang ada. Batu ini sangatlah bening jika dipotong hamper seperti kaca meski memilik inklusi didalamnya tapi justru inklusi itulah yang membuat batu ini menarik dan berharga dan bukan dianggap sebagai kecacatan pada batu ini. Tambang batu beryl ini hampir tersebar keseluruh penjuru dunia yaitu di india, madagascar, namibia, srilanka, nigeria, zimbabwe, ghana, malawi, afrika selatan, russia, afghanistan, australia,  mozambique, pakistan, tanzania, myanmar, china, kenya, dan tambang batu beryl yang paling terkenal adalah dari colombia, zambia, dan brazil. Berikut adalah spesimen mineral beryl : precious dengan warna putih transparan, aquamarine dengan warna biru, bixbite dengan warna merah, heliodor dengan warna kuning, emerald dengan warna hijau di indonesia dikenal dengan nama zamrud, taaffeite dengan warna ungu, pezzottaite dengan warna orange, painite dengan warna coklat, morganite dengan warna pink, golden dengan warna emas, dan goshenite dengan warna putih.


Batu Topaz adalah silikat aluminium yang mengandung fluorine hydroxyl dengan rumusan kimia Al2SiO4(FOH)2 yang tidak berwarna atau putih bening tersusun atas kristal orthoclase dengan tingkat kekerasan 8 skala mohs serta memiliki cleavage yang sempurna, clarity yang jernih sehingga sangat berkilau jika dilihat.
Batu topaz paling sering diberikan treatment untuk menghasilkan warna yang diinginkan seperti treatment irradiated+heated untuk menghasilkan warna biru yang menawan ( swiss topaz, london topas, sky topaz ), treatment heated untuk menghasilkan warna coklat dan orange, treatment diffused untuk menghasilkan warna hijau, treatment pelapisan untuk menghasilkan batu dengan nama mystic topaz atau azotic topaz untuk menyaingi yang asli dengan nama Imperial topaz atau precious topaz. Proses treatment ini telah diterima secara luas oleh seluruh para pemain didunia permata karena menghasilkan perubahan warna yang permanen, namun treatment ini harus dinyatakan dan diungkapkan oleh para pedagang permata saat transaksi jual beli. Batu topaz natural dengan warna pink, kuning, dan merah sangatlah langka dan berharga yang dikenal sebagai imperial topaz, atau precious topaz. Deposit batu topaz telah ditemukan di brazil, afghanistan, australia, myanmar, china, germany, japan, madagascar, mexico, namibia, nigeria, pakistan, russia, zimbabwe, srilanka, ukraine, amerika, irlandia, dan inggris.


Batu Spinel memiliki rumus kimia MgAl2O4 ( magnesium aluminium oksida ) yang sangat berkilau dan telah digunakan sebagai batu permata selama berabad-abad dengan struktur kristalnya yang octahedral, tingkat kekerasan 8 skala mohs, tanpa adanya proses treatment apapun, dan refraksi tunggalnya. Di alam batu spinel ini terbentuk bersama dengan sapphire dan ruby yang bias ditemukan dinegara camboja, thailand, afghanistan, australia, brazil, madagascar, nepal, myanmar, srilanka, nigeria, tadzhikistan, tanzania, dan amerika. Ada berbagai nama dagang yang digunakan untuk batu spinel berdasarkan warnanya, yang meliputi flame spinel berwarna orange sampai merah, balas spinel berwarna merah sampai pink, pleonaste / herycynite spinel berwarna hijau sampai hitam, ceylonite spinel berwarna putih buram, gahnite / gahno spinel berwarna biru sampai ungu, picotite berwarna kuning sampai coklat. Nama spinel berasal dari salah satu kata latin yang artinya duri dikarenakan bentuk kristal octahedralnya yang runcing, sedangkan warna yang jadi incaran para kolektor adalah warna merah, biru, pink, dan orange. Untuk membedakan antara natural spinel dengan synthetic spinel bisa menggunakan magnet, jika terjadi gaya tolak ( diamagnetic ) yang lemah sampai menengah maka bisa dipastikan bahwa batu itu adalah natural dan itu disebabkan oleh kandungan chromium yang terdapat didalam batu spinel.


Batu Phenakite adalah mineral Be2SiO4 ( beryllium silicate ) yang cukup langka dengan kristal rhombohedral yang tingkat kekerasannya mencapai 8 skala mohs. Batu phenakite ini menurut bahasa yunani berarti penipu karena kesamaan visual yang dekat dengan batu kuarsa dan batu ini ditemukan bersamaan dengan batu kuarsa, chrysoberyl, apatit dan topaz. Karena keberadaannya yang sangat langka seperti painite beryl batu ini memiliki deposit yang sedikit dan hanya ditemukan dinegara russia, norwegia, dan amerika serikat. Batu ini memiliki berat jenis 2,96, indeks bias lebih tinggi daripada beryl, topaz & kuarsa dengan warna transparent keabu – abuan atau kekuning – kuningan dan biasanya dibentuk seperti diamond karena warnanya yang hamper bening.


Batu Quartz adalah salah satu mineral yang paling penting di bumi dan menjadi salah satu kelompok batu semi permata yang paling popular yang memiliki kekerasan yang relatif baik dengan rumusan kimia SiO2 ( silicon dioksida ). Kebanyakan laboratorium batu permata menggunakan kombinasi analisis tradisional dan instrumen canggih saat pengujian sampel batu quartz untuk memeriksa inklusi dan zonasi warna yang biasanya hanya ditemukan pada batu quartz alami dan penggunaan spektroskopi inframerah untuk melihat grafik panjang gelombang cahaya inframerah yang diserap oleh batu quartz. Quartz adalah mineral kedua terbanyak yang ditemukan di kerak benua setelah feldspar ( 6 skala mohs ), mineral ini dibagi kedalam dua golongan yakni : Macrocrystalline Quartz adalah amethys, blue quartz, ametrine, citrine, prasiolite, lemon quartz, smoky quartz, mystic quartz, rose quartz, beer quartz, morganite, rock crystal, dan rutiled quartz yang memiliki ciri – ciri tembus oleh cahaya tapi tidak transparan dengan bentuk kristal yang lebih besar dari cryptocrystalline quartz dengan tingkat kekerasan 7,5 skala mohs. Sedangkan cryptocrystalline quartz bentuk kristalnya sangat kecil berukuran mikroskopis, tingkat kekerasan sekitar 7 skala mohs, buram sampai tidak tembus cahaya yang termasuk dalam golongan ini adalah chalcedony ( aventurine, chrysocolla, carnelian, spirtus, jasper, lavender, yaman, agate, gem silica, chrysoprase, dumortierite, mohave, onyx, mtrodite, bloodstone, whiskey, sard, dan plasma), chalcedony effect ( cat eye, tiger eye, hawk eye, moonstone, dan pietersit ).


Add caption
Batu Tourmaline atau biasa disebut Ceylonese termasuk kedalam mineral boron silicate Bo3Si(AlBMgNaLiCuK) yang memiliki kandungan aluminum, besi, magnesium, sodium, lithium, tembaga, dan potassium dengan bentuk kristal trigonal dengan tingkat kekerasan 7,5 skala mohs dan bisa ditemukan dalam berbagai warna karena ketersediaan dialam yang berlimpah dan memiliki arti universe color. Batu ini memiliki cirri – cirri Cleavage yang lemah, Pleochroism yang kuat, clarity yang jelas, inklusi yang sedikit, sifat unik untuk menyimpan dan menghasilkan muatan listrik ( Pyro-Piezoelectric ) dan batu ini kebanyakan tanpa proses treatment. Deposit batu tourmaline berasal dari brazil, afghanistan, india, australia, myanmar, italy, madagascar, malawi, mozambique, namibia, nepal, nigeria, pakistan, russia, srilanka, switzerland, tanzania, zambia, amerika serikat, zaire, dan zimbabwe. Berikut ini adalah daftar dari beberapa nama dagang tourmaline yang paling sering digunakan : achroite dengan warna putih transparan yang sangat langka tapi berharga murah, dravite dengan warna kuning sampai coklat, indicolite dengan warna biru, paraiba dengan warna biru sampai hijau, rubellite dengan warna merah, pink sampai ungu, schorl dengan warna hitam, siberite dengan warna ungu, verdelite dengan warna hijau, multicolor dengan warna seperti semangka, kornerupine batu yang sangat langka dengan efek mata kucing yang berwarna hijau kehitaman.


Batu Garnet memiliki rumusan kimia (SiO4)3 dengan senyawa keizelzuur yang bercampur dengan besi, alumunium, silikat, kalsium, magnesium dan mangan yang berfungsi memberi warna pada batu ini yang memiliki arti Biji-Bijian menurut bahasa yunani. Batu garnet tertua ditemukan di kuburan mesir kuno yang diperkirakan telah ada sejak 3800 SM dan batu ini memiliki indeks bias 1,71 – 1,89 dengan berat jenis 3,47 – 4,15 dan tingkat kekerasan 7,5 skala mohs. Batu ini sering tidak terlihat inklusinya jika dilihat dengan mata telanjang, dan memiliki warna pink, merah, orange, kuning, dan hijau dengan deposit yang terdapat di negara india, cina, uni soviet, brazil, amerika serikat, kenya, tanzania, srilanka, austria, dan czech republic. Batu garnet ini terbagi menjadi dua golongan berdasarkan kandungannya, yaitu ang memiliki kandungan senawa aluminium dan kalsium dan juda dapat dibedakan menurut warnanya sebagai berikut : demantoid berwarna hijau, gooseberry berwarna hijau kecoklatan, mint berwarna hijau muda, tsavorite berwarna hijau cerah, hydrogrossular berwarna hijau buram, uvavorite berwarna hijau zamrud, hessonite berwarna orange kecokelatan, malaya berwarna orange kemerahan, mandarin berwarna orange, tangerine berwarna orange kekuningan, imperial berwarna pink cerah, leuco berwarna transparan, grossularite berwarna transparan, mali berwarna kuning kehijauan, topazolite berwarna kuning lemon, andrandite berwarna kuning kecoklatan, spessartite berwarna kuning kemerahan, mozambique berwarna merah, raspberry berwarna merah, rhodolite berwarna merah keunguan, melanite berwarna merah kehitaman, pyrope berwarna merah keorangean, almandine berwarna merah keunguan, star garnet yang mampu menimbulkan efek asterism, color change yang mapu berubah warna dengan bantuan cahaya.


Batu Iolite ( water safir ) adalah bentuk permata transparan dari mineral cordierite yang merupakan mineral magnesium iron aluminum cyclosilicate (Mg,Fe)2Al4Si5O18 yang artinya atau ungu muda menurut bahasa yunani dan biasanya digunakan untuk industry pembuatan keramik.
Efek pleochroism atau pleochroic ( warnanya terlihat berbeda ketika diamati dari sudut yang berbeda terutama dengan cahaya terpolarisasi ) warna batu iolite bisa terlihat biru, kuning jika dilihat dari sudut yang berbeda dengan tingkat kekerasan mencapai 7,5 skala mohs. Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi iolite menunjukkan efek asterism ( star ), chatoyancy ( mata kucing ), dan efek aventurescence ( kemilau karena efek pantulan optik yang disebabkan oleh difraksi cahaya ) berwarna metalik karena adanya inklusi hematite berbentuk seperti piringan cakram. Deposit iolite bisa ditemukan di india, australia, brazil, canada, madagascar, namibia, tanzania, myanmar, sri Lanka, dan amerika serikat.


Batu Andalusite berasal dari andalusia – spanyol ketika pertama kali ditemukan  yang mengandung aluminum silicate (Al2SiO5) dan terkait erat dengan batu silimanite dan batu kyanite yang ketiga mineral memiliki komposisi kimia yang sama, namun memiliki struktur kristal yang berbeda ( polymorphs ) dengan tingkat kekerasan 7,5 skala mohs. Daya tarik dari andalusite berasal dari permainan warnanya, yang bisa dilihat melalui perubahan sudut pengamatan ketika cahaya masuk dari arah yang berbeda dan biasanya batu ini berwarna kuning-hijau-merah-coklat tergantung dari kristalnya dan setiap batu pasti memiliki dua warna yang berbeda intensitasnya, dan sering kali warnanya terlihat saling berbaur, terutama pada batu dengan bentuk potongan persegi dan bulat. Batu andalusite yang transparan cukup langka dan hanya sebagian kecil saja yang berkualitas permata kebanyakan berwarna buram , inklusi gelap, dan kebanyakan dipotong facet. Batu andalusite biasanya tidak melalui proses treatment apapun untuk meningkatkan kualitasnya tetap dibiarkan alami, deposit batu ini berada di negara brazil, australia, canada, russia, madagascar, maerika serikat, spanyol, srilanka, dan myanmar.


Batu Zircon sangatlah berbeda dengan cubic zirconia karena batu zircon merupakan batu alami sementara cubic zirconia adalah buatan laboratorium dengan komposisi kimiayang sangat jauh berbeda yang mengandung elemen radioaktif uranium dan thorium tetapi tidak mengancam kesehatan manusia. Batu zircon yang paling popular adalah dengan warna biru yang biasanya memiliki fenomena pleochroism yang berwarna hijau yang diproduksi melalui proses treatment heated dengan warna asli coklat karena batu ini adalah mineral yang tertua di bumi yang berusia lebih dari 4,4 miliar tahun. Didalam batu zircon memiliki jejak radioaktif uranium dan thorium tinggi dimana menyebabkan perubahan pada struktur fisiknya yang mengacu pada sifat optiknya dengan rumusan kimia zirconium silicate (ZrSiO4). Batu ini memiliki tingkat kekerasan 7,5 skala mohs, indeks bias 1,810 – 2,02, dan kepadatan 3,93 – 4,73. Warna batu zircon dalam bentuk yang paling murni adalah benar-benar tidak berwarna tetapi karena adanya jejak-jejak senyawa lainnya, batu ini bisa memiliki berbagai warna yang menarik seperti kuning, oranye, merah, hijau, biru, ungu, coklat dan yang berwarna kuning-coklat, oranye-merah, dan tak berwarna adalah yang paling umum dijumpai dipasaran. Deposit batu ini berada di kamboja, myanmar, tanzania, srilanka, australia, brazil, korea, madagascar, mozambique, thailand, nigeria, dan vietnam. Batu zircon termasuk ke dalam kelompok besar mineral yang dikenal sebagai neosilicate yang mengandung silikon dan oksigen dalam komposisinya. Kelompok neosilicate ini juga termasuk varietas beryl, garnet, andalusite, kyanite, peridot, tanzanite, topaz, tourmaline, dan quartz. Zircon juga merupakan bijih utama dari zirconium, logam berkilau putih-abu-abu yang mirip seperti titanium.


Batu Kunzite adalah permata berwarna merah muda pucat yang pertama kali ditemukan di Connecticut, Amerika Serikat, dan diberi nama oleh George Frederick Kunz pada tahun 1856 dengan senyawa kimia LiAl(SiO3)2 ( lithium aluminium silicate ) dengan sistem kristal monoclinic. Struktur kristal prismatiknya menghasilkan Pleochroism ( warnanya terlihat berbeda ketika diamati dari sudut yang berbeda ) dan jika terlalu lama terkena matahari maka warna batu ini akan memudar dengan tingkat kekerasan 7,5 skala mohs. Batu ini memiliki warna yang berkisar antara merah muda, dan ungu muda yang berasal dari jejak mangan dan masih berkerabat dekat dengan spodumene dengan warna kuning muda, hiddenite dengan warna hijau muda, triphane berwarna putih bening. Deposit batu kunzite terdapat di brazil, afghanistan, pakistan madagascar, myanmar, amerika serikat, canada, russia, mexico, sweden, dan australia.


Batu Danburite adalah bentuk mineral dengan sistem kristal orthorhombic dengan unsure kimia calcium boron silicate CaB2(SiO4)2 yang sangat diburu oleh para kolektor karena lokasi penambangan batu ini telah terkubur dibawah Kota Danbury Connecticut – USA dan tidak mungkin untuk digali lagi. Batu ini pertama kali ditemukan di Kota Danbury – USA pada tahun 1839 oleh Charles Shepard dan batu ini memiliki cluster yang bening seperti diamond dengan tingkat kekerasan 7,5 skala mohs, indeks bias 1,63 dan berat jenis 2,97 – 3,02. Dengan warna putih, abu – abu, coklat dan kuning.


Batu Euclase adalah sebuah mineral dengan kandungan  kimia BeAlSiO4(OH) (beryllium aluminium hydroxide silicate ) dengan sistem kristal monoclinic prismatic berwarna biru gelap sampai tak berwarna yang ditemukan di pegunungan ural dinegara russia, brazil, dan Austria. Batu ini memiliki ketahanan yang sangat bagus yaitu sekitar 7,5 skala mohs, indek bias 1,67 dan berat jenis 2,99 – 3,10.



Batu Jeremejevite adalah sebentuk senyawa mineral aluminium borate yang dipengaruhi oleh fluoride dan ion hydroxide dengan rumus kimia Al6B5O15(FOH)3 tergolong mineral yang langka dan merupakan collector item dikarenakan harganya yang sangat mahal banyak ditemukan dengan warna putih kebiruan. Batu ini diberi nama sesuai dengan nama penemunya pavel vladimirivitch Jeremejev yang memiliki tingkat kekerasan 6,8 skala mohs, indeks bias 1,6, berat jeni 3,3 dan deposit batu ini berada di rusia, tajikistan, namibia, dan jerman.


Batu Kyanite adalah aluminum silicate yang kadang-kadang disebut sebagai disthene / rhaeticite / safir australia yang merupakan polimorf dari andalusite dan silimanite tetapi memiliki bentuk kistal yang berbeda triclinic dan orthorhobic. Ciri batu kyanite yang paling khas adalah memiliki sifat anisotropic (memiliki nilai sifat fisik yang berbeda ketika diukur dari arah lain), saat dipotong sejajar dengan sumbu panjang kekerasannya berkisar 4,5 skala mohs tetapi saat dipotong tegak lurus kekerasannya bisa mencapai 6,8 skala mohs. Batu kyanite terbentuk pada suhu yang rendah dan dalam lingkungan yang bertekanan tinggi, andalusite terbentuk pada suhu yang rendah dan dalam lingkungan yang bertekanan rendah, sillimanite terbentuk pada suhu yang tinggi dan dalam lingkungan yang bertekanan tinggi. Deposit batu ini bisa ditemukan di banyak lokasi di seluruh dunia antara lain austria, burma, brazil, camboja, india, kenya, myanmar, nepal, russia, tanzania, serbia, switzerland, amerika serikat, dan zimbabwe.


Batu Opal atau di indonesia dengan nama kalimaya digunakan sebagai batu permata nasional negara australia karena faktanya negara ini memproduksi sekitar 97% dari seluruh pasokan opal di seluruh dunia dan batu ini dibagi menjadi tiga kelompok utama yakni precious opal, fire opal, dan common opal. Didalam batu ini terdapat kandungan gel silica yang menyebabkan interferensi, refraksi, dan difraksi cahaya sehingga batu opal ini memiliki efek play of color. Batu opal ini memiliki rumus kimia SiO2NH2O dengan tingkat kekerasan 6,5 skala mohs dengan warna dasar putih, kuning, hitam, abu – abu, coklat dengan tingkat kejernihan translucent yang memunculkan kilaun warna pelangi saat terkena cahaya. Selain di Australia, tambang batu opal ini juga ada di brazil, ethiopia, guatemala, honduras, indonesia, japan, mexico, russia, dan amerika serikat. Precious opal dikenal karena kemampuannya yang luar biasa untuk menguraikan cahaya, menghasilkan warna seperti pelangi yang berubah-ubah pada setiap sudut pengamatan yang meliputi black opal, chocolate opal, crystal opal, hyalite opal, jelly opal, hydrophane opal, gray opal, white opal. Fire opal kadang-kadang juga menunjukkan permainan warna, tetapi lebih dikenal karena warnanya yang hidup yang meliputi girasol opal, harlequin opal, honey opal, porcelain opal, prase opal. Common opal biasanya tidak tembus cahaya, dan tidak memiliki permainan warna yang meliputi agate opal, angel skin opal, boulder opal, matrix opal, moss opal, wood opal.


Batu Tanzanite adalah batu berwarna biru keunguan yang merupakan anggota dari kelompok mineral zoisite dengan efek pleochroic dan chatoyancy dengan rumus kimia (Ca2Al3(SiO4)(Si2O7)O(OH))+(Cr,Sr), indeks bias 1,7, dan berat jenis 3,5 dengan sistem kristalnya yang orthorhombic. Sebagai anggota dari kelompok mineral zoisite, batu ini sangat terkait dengan thulite ( zoisite merah muda yang tidak tembus cahaya yang kaya akan mangan ) dan anyolite ( zoisite hijau yang tidak tembus cahaya yang memiliki inklusi hornblende hitam ). Batu tanzanite hanya ditemukan di satu tempat saja di bumi yaitu di tanzania dengan tingkat kekerasan 6,8 skala mohs.


Batu Labradorite adalah bentuk plagioclase feldspar yang terdiri dari aluminum silicate sodium dan calcium (Ca,Na)(Al,Si)4O8 dengan warna dasar abu – abu atau putih yang menunjukkan fenomena optik adularescence hasil dari difraksi cahaya dari dalam lapisan batu. Jenis batu labradorite ada tiga: Spectrolite adalah labradorite yang langka berasal dari finlandia, andesine labradorite adalah labradorite yang telah melalui proses treatment, dan rainbow moonstone ( biduri laut ) berasal dari madagascar. Permainan warna pada batu ini sangat menarik karena sering muncul kemilau biru, orange, merah, dan hijau dikarenakan batu ini tingkat kejernihan translucent bias menampilkan banyak permainan warna. Batu ini memiliki tingkat kekerasan 6,5 skala mohs dan bisa ditemukan di negara australia, madagascar, mexico, canada, norwegia, russia, finland, india, burma, srilanka dan amerika serikat.


Batu Moonstone atau di Indonesia dikenal dengan biduri bulan adalah bentuk potassium feldspar yang terdiri dari aluminum silicate sodium dan pottasium yang bisa dikenali melalui efek optik Adularescence-nya dengan kemilau putih susu kebiruan ditambah warna kuning, orange, dan merah yang berasal dari bawah permukaan batu. Moonstone yang berkualitas bisa menunjukkan kedalaman warna tiga dimensi yang sangat luar biasa dan tidak bisa ditiru oleh batu jenis lainnya dan tanpa melalui proses treatment apapun dengan tingkat kekerasan 6,5 skala mohs. Beberapa batu moonstone juga bisa menunjukkan efek chatoyancy ( cat eye moonstone ) dan asterism ( star moonstone ) yang merupakan varietas yang sangat langka dan paling diburu dengan tingkat kejernihan translucent. Moonstone asal india menunjukkan kemilau dan warna seperti awan juga sangat berharga, terutama yang berwarna coklat krem, hijau, oranye atau coklat biasa. Untuk warna biru, peach, smoke, champagne, hitam ,dan merah adalah warna-warna langka. Deposit batu ini ada di srilanka, india, australia, brazil, madagascar, mexico, tanzania, germany, myanmar, norway, switzerland, dan amerika serikat. 


Batu Sunstone adalah keluarga mineral feldspar yang terbentuk dari unsur kimia aluminium silikat sodium dan kalsium (Ca,Na)(Al,Si)3O8 sama seperti labradorite dengan warna dasar orange seperti matahari saat terbiat / terbenam yang menampilkan efek chatoyancy saat terkena cahaya. Batu ini memiliki indeks bias 1,5, berat jenis 2,6 dengan tingkat kekerasan 6,5 skala mohs dan dapat ditemukan dinegara amerika serikat, norwegia dan siberia. Batu sunstone ini dibagi berdasarkan kandungan dan warnanya yakni plagioklas dengan kandungan tembaga yang sangat banyak menimbulkan warna kuning, orange dan coklat sedangkan andesin dengan kandungan sodium yang banyak menimbulkan warna merah, hijau, dan biru.


Batu Axinite terbentuk dari (Ca,Fe,Mn)3Al2BO3Si4O12OH ( calcium aluminium boron silicate ) dengan kristal triklinik berbentuk kapak dengan warna kecoklatan yang memiliki kekerasan 6,5 skala mohs, berat jenis 3,0 – 3,4. Batu ini adalah incaran para kolektor karena sangat langka dengan sifat pleochroism dan piezoelektriknya, deposito batu ini berada di brazil, perancis, meksiko, amerika serikat, srilanka, russia, pakistan, tanzania, jepang, jerman, norwegia, dan inggris. Yang tergolong dalam group batu axinite ini adalah ferroaxinite yang mengandung ferro, magnesioaxinite yang mengandung magnesium, dan manganaxinite yang mengandung mangan.


Batu Benitoite adalah mineral yang sangat langka dengan kandungan barium titanium silicate (BaTiSi3O9) dengan warna biru keunguan dengan tingkat kekerasan 6,5 skala mohs scale, berat jenis 3,6 dan indeks bias 1,8 dengan harga yang sangat tinggi. Batu benitoite hanya digunakan untuk tujuan praktek/laboratorium karena jumlahnya yang sangat sedikit dibumi bersama carlosite, joaquinite, dan neptunite.


Batu Diaspore atau dikenal sebagai zultanite / csarite / ottomanite adalah batu yang memeiliki efek alexandrite & chatoyancy, karena efek yang ditimbulkan menyebabkan batu ini sangat diburu oleh para kolektor dengan tingkat kekerasan 6,5 skala mohs. Batu ini adalah bentuk mineral aluminium oxide hydroxide dengan system kristal orthorhombic yang memiliki berat jenis 3,5 dengan warna kuning kehijauan, abu – abu kehijauan, kuning keorangean, ungu kemerah mudaan, orange kemerahan dan saat ini deposit utama penghasil diaspore adalah turki, dan russia.


Batu Sillimanite merupakan mineral Al2SiO5 ( aluminium silicate ) dengan kekerasan dari 6,5 skala mohs dan kebanyakan memiliki efek cat eye dengan variasi warna puih, abu – abu, hijau, hitam, kuning, dan coklat. Mineral ini tergolong dalam system kristal orthorhombic dipyramidal yang mengandung inklusi jarum halus yang dapat menimbulkan efek chatoyancy, bisa ditemukan di brazil, india, burma, srilanka, dan africa dengan tingkat kekerasan 6,5 skala mohs, berat jenis 3,2 dan indek bias 1,6.


Batu Serendibite termasuk kategori batuan langka di dunia sehingga harganya sangat mahal hingga mencapai 30 milyar/cratnya dan yang pasti jumlahnya sangat sedikit dipasaran dengan tingkat kekerasan 6,5 skala mohs. Batu ini memiliki warna hijau kebiruan, hijau keunguan dan hanya ditemukan di dua tempat di dunia yaitu srilanka, dan birma saja, sehingga untuk kualitas dan keindahan pada batu serendebite tidak perlu dipertanyakan lagi.


Batu Sinhalite adalah sebentuk mineral dengan kandungan senyawa kimia magnesium aluminium borate (MgAlBO4) termasuk kategori mineral langka dengan warna hijau kecoklatan, hijau kekuningan dengan tingkat kekerasan 6,5 skala mohs dan berat jenis 3,5. Batu ini paling diburu para kolektor dunia karena lusternya yang sangat indah dan clarity yang bening dan hanya ditemukan di srilanka, burma, dan amerika.


Batu Petalite adalah mineral yang cukup langka dari senyawa mineral lithium aluminium phillosilicate (LiAlSi4O10) dengan sistem kristal monoclinic yang memiliki variasi warna abu – abu, kuning, hijau, dan pink. Phenomena langka yang terjadi pada petalite adalah alexandrite dengan tingkat kekerasan 6,5 skala mohs, berat jenis 2,3 – 2,5 yang bisa ditemukan di australia, myanmar, brazil, canada, namibia, mozambique, russia, dan amerika serikat.


Batu Amazonite termasuk ke dalam kelompok mineral feldspar dan ditemukan pertama kali di sungai amazon – brazil, inilah awal mula penamaan untuk batu ini tetapi ahli mineral mengklaim bahwa tidak ada deposit feldspar hijau di brazil sehingga mengakibatkan batu tersebut diasumsikan sebagai giok nephrite. Batu ini berwarna hijau kebiruan, hijau kekuningan dengan bintik – bintik berpola hijau dan putih dengan tingkat kekerasan 6,5 skala mohs, indeks bias 1,5, dan bisa ditemukan di russia, australia, madagascar, brazil, dan amerika serikat.


Batu Sugilite adalah mineral cyclosilicate ungu berurat yang langka yang warnanya berasal dari jejak mangan dengan formula kimia KNa2(Fe,Mn,Al)2Li3Si12O30 yang bercampur dengan chalcedony dengan tingkat kekerasan 6,5 skala mohs. Sugilite memiliki komposisi polikristalin agregat yang berarti terdiri dari banyak Kristal kecil mikroskopis berbagai ukuran dan orientasi berwarna nila, ungu, pink gelap dan merah kebiruan. Batu Sugilite pertama kali ditemukan di Jepang dan kemudian banyak ditemukan di afrika selatan, india, australia, tajikistan, italia, dan canada.


Batu Hematite adalah batu hasil dari oksidasi besi yang memiliki kilau seperti logam kristalnya sangat padat, indeks bias lebih tinggi daripada corundum bahkan berlian karena penyusun utama batu ini bijih besi. Di Indonesia batu ini disebut dengan nama badar besi yang sebanding dengan pyrite dengan Kristal trigonalnya yang sama dengan pembentuk corundum dan batu ini lebih keras daripada besi murni karena tingkat kekerasan mencapai 6,5 skala mohs. Oksida besi sering ditemukan sebagai zat pewarna pada beberapa batu permata populer seperti ruby, spinel, garnet, opal, dan chalcedony dan bisa didapatkan di brazil, colombia, inggris, italy, maroko, amerika serikat, afrika selatan, bangladesh, china, new zealand, dan czech republic. Sebuah pesawat ruang angkasa NASA juga menemukan kandungan batu hematite di planet mars, beberapa nama dagang yang populer untuk hematite antara lain rainbow hematite batu yang berwarna – warni, titano hematite batu yang kaya titanium, dan specularite hematite yang menunjukkan kilau seperti kaca saat diputar.


Batu Idocrase yang di indonesia disebut sebagai sungai dareh dengan warna hijau kekuningan sampai hijau kecoklatan termasuk kedalam kelompok mineral calcium aluminium silicate Ca10(MgFe)2 Al4(SiO4)5(Si2O7)2(OH,F)4. Batu Idocrase pertama kali ditemukan pada tahun 1795 oleh gemologist jerman yang terkenal, abraham gottlob werner yang juga merupakan orang pertama penemu chrysoberyl, termasuk mentor dari friedrich mohs pencipta tingkat kekerasan skala mohs. Batu ini adalah campuran kompleks antara logam, oksigen, hidrogen, dan fluoride yang berat jenisnya 3,4 indek bias 1,7 dengan tingkat kekerasan 6,5 skala mohs dengan bentuk kristal tetragonal dan batu ini tanpa melalui proses treatment apapun mulai dari penambangan sampai turun kepasaran. Idocrase yang kaya kromium dikenal sebagai chrome vesuvianite ( cyprine ) dengan warna biru yang langka, yang kaya mangan dikenal sebagai mangan vesuvianite ( wiluite ) dengan warna merah sampai ungu dan deposit batu idocrase ada di canada, italy, russia, china, norwagia, pakistan, switzerland, kenya, tanzania, dan amerika serikat.


Batu Petalite adalah mineral yang cukup langka terbentuk dari senyawa mineral lithium aluminium phillosilicate ( LiAlSi4O10 ) dengan sistem kristal monoclinic dan variasi warna abu-abu, kuning, hijau kekuningan, dan merah muda serta sering ada efek color changenya. Berdasarkan informasi terkini batu petalite ini ditemukan di beberapa belahan bumi, seperti di australia, myanmar, brazil, canada, amerika serikat, namibia, mozambique, dan Russia dengan tingkat kekerasan 6,5 skala mohs dengan berat jenis 2,5.


Batu Jade atau di Indonesia lebih dikenal dengan nama batu giok yang dibagi menjadi dua jenis yaitu Jadeite dan Nephrite dengan berbagai macam warna. Yang pertama kita bahas adalah tentang jadeite, jadeite adalah batu giok yang langka dan mahal harganya dengan rumusan kimia NaAlSi2O6Na(Al,Fe3+)Si2O6 dengan berat jenis 3,3, tingkat kekerasan 6,5 skala mohs, lusternya seperti kaca, inklusi tembus cahaya, deposit batu ini berada di Myanmar, Guatemala, jepang, Canada, Kazakhstan, Russia, turki, cuba, dan amerika serikat. Sedangkan nephrite adalah batu giok yang banyak terdapat dipasaran yang lebih lunak daripada jadeite dengan rumusan kimia Ca2(Mg,Fe)5Si8O22(OH)2 dengan berat jenis 2,9, lusternya seperti berminyak, tingkat kekerasan 6 skala mohs, inklusi tidak tembus cahaya, deposit batu ini berada di new zealand, australian, brazil, china, canada, russia, taiwan, zimbabwe, polandia, dan amerika serikat.


Batu Amblygonite adalah mineral feldspar yang terdiri dari LiAl(PO4)(F,OH) ( lithium aluminium fosfat fluoride hidroksida ) biasanya ditemui dengan warna kekuningan dengan tingkat kekerasan 6 skala mohs, berat jenis 3,04 – 3,11, indeks bias 1,6, dengan bentuk kristal triklinik. Batu ini sangat sedikit jumlahnya sehingga sangat sedikit pula yang memilikinya, deposit batu ini ada di germany, namibia, brazil, perancis, dan amerika serikat.


Batu Clinohumite terbentuk dari (MgFe)29(FOH) 2(SiO2)2 ( magnesium iron fluoride hydroxyl sillicate ) merupakan jenis mineral langka yang terdapat di russin, dan tajikistan. Batu ini banyak ditemukan dengan warna kuning kemerahan, dan orange kemerahan hamper menyerupai hessonite garnet yang memiliki tingkat kekerasan 6 skala mohs, berat jenis 3,1 – 3,7, dan indeks bias 1,6.


Batu Unakite merupakan granit yang mengalami perubahan terdiri dari feldspar orthoclase merah mudah, epidot hijau dan kristal kuarsa yang tak berwarna dan seringkali disebut sebagai salah satu bagian dari keluarga Jasper. Yang menjadi ciri kentalnya adalah corak dan warna batu ini yang bernuansa hijau dan merah muda dan memiliki bintik- bintik dengan tingkat kekerasan 6 skala mohs dan hanya bisa ditemukan di amerika serikat.


Batu Scapolite adalah jenis batu yang agak langka dan jarang terdengar di pasaran local dengan variasi warna putih, kuning, pink, ungu, orange, hijau, batu ini juga memiliki efek chatoyancy dengan tingkat kekerasan 6 skala mohs. Scapolite berasal dari mineral sodium chloride calcium carbonate aluminium silicate dengan bentuk Kristal tetragonal, berat jenis 2,5 – 2,7 dan indek bias 1,5, beberapa negara penghasil batu ini adalah brazil, birma, italia, afrika, srilanka dan amerika serikat.


Batu Zoisite dengan perpaduan warna hijau, hitam dan merah dikenal oleh rakyat Indonesia dengan nama ruby ziosite namun tingkat kekerasannya hanya 6 skala mohs, sangat jauh dengan ruby yang asli dengan tingkat kekerasan 9 skala mohs yang termasuk kedalam mineral corundum. Warna hijau ditimbulkan dari kristal ziosite, warna merah berasal dari ruby, warna hitam karena inklusi dari hornblende dan batu ini hanya ditemukan dinegara tanzania, dan indonesia saja.


Batu Prehnite yang biasa disebut sebagai giok anggur karena struktur Kristal orthorhombicnya seperti buah anggur yang berwarna hijau dengan rumus kimia Ca2Al(AlSi3O10)(OH)2 yang tingkat kekerasannya mencapai 6 skala mohs, berat jeni 2,8 – 2,9 dan indeks bias 1,6. Selain warna kuning batu ini juga memiliki warna hijau, abu-abu, biru, oranye, tetapi sangat jarang dijumpai dan umumnya batu ini tidak pernah melalui proses treatment apapun untuk meningkatkan warna atau kualitasnya. Deposit utama batu prehnite bersumber dari namibia, afrika selatan, australia, canada, china, germany, scotlandia, perancis, dan amerika serikat.


Batu Pirus adalah nama local di indonesia untuk batu jenis Turquoise yang berwarna biru langit atau hijau dengan rumus kimia CuAl6(PO4)4(OH)8·4H2O dengan tingkat kekerasan 6 skala mohs yang terkadang bongkahannya bercampur dengan chrysocolla dan malachite. Karena mengandung besi warnanya menjadi hijau yang berwarna biru murni jarang ditemui dan sebagian besar diselingi oleh warna cokelat ( emas / merah ), abu-abu gelap ( perak ) atau hitam seperti urat nadi ( turquoise matrix ) dan kemilau batu ini seperti berlilin. Terkadang ada batu yang memiliki corak urat nadi berpola yang menarik yang membuatnya menjadi bernilai tinggi biasanya disebut “ spider web turquoise ”, karena batu ini termasuk batu yang sangat berpori sehingga sering kali diresapi dengan polimer, lilin atau plastik untuk meningkatkan warna dan mengeraskan permukaannya terkadang juga ditingkatkan dengan minyak atau paraffin dan pirus sintetis biasanya dibuat dari chalcedony, howlite, dan neolite yang dicelup kedalam pewarna. Tambang batu turquoise yang berkualitas ditemukan di sebelah timur laut iran, afghanistan, argentina, brazil, china, israel, mexico, tanzania, dan amerika serikat. Berikut macam – macam pirus yang sering dijumpai persian turquoise berasal dari iran yang berkualitas tinggi dan cenderung berwarna biru-langit murni, navajo turquoise berasal dari southwestern united states dengan corak urat nadi berwarna cokelat atau hitam, kingman turquoise berwarna bagus yang ditambang dari arizona, dan eilat stone yang merupakan campuran dari chrysocolla, malachite, turquoise, dan mineral tembaga lainnya yang berwarna biru kehijauan yang ditambang dari israel.


Batu Sodalite atau biasanya disebut blue stone / alomite / ditroite yang berwarna biru tua karena adanya konten sodium namun juga ada yang berwarna abu-abu, kuning, dan oranye dengan tingkat kekerasan 6 skala mohs. Hackmanite adalah batu sodalite yang berwarna merah muda biasanya menunjukkan fenomena langka Tenebrescence, yang berarti bahwa batu tersebut bisa berubah warna bila terkena sinar matahari dan bisa ditemukan di brazil, greenland, india, canada, namibia, russia, dan amerika serikat.


Batu Diopside adalah varietas dari calcium magnesium silicate ( MgCaSi2O6 ) kaya akan chromium yang termasuk ke dalam keluarga mineral pyroxene dengan warna hijaunya yang kekuningan ( chrome ), warna kuning kehijauan ( tashmarine ), warna ungu kebiruan ( violane ) sangat langka dengan tingkat kekerasan 6 skala mohs. Kebanyakan batu diopside yang terbentuk claritynya buram tetapi pada kesempatan yang langka mungkin akan memiliki efek chatoyancy ( cat eye diopside ) atau asterism ( star diopside ) dengan struktur kristal monoclinic dan tanpa proses treatment apapaun seperti bati idocrase. Deposit batu ini berada di Pakistan, Russia, Italy, Tajikistan, Uzbekistan, china, Afghanistan, Austria, China, Finland, india, Madagascar, Myanmar, afrika selatan, srilanka, dan amerika serikat.


Batu Peridot atau  chrysolite adalah batu dari jenis olivine dengan rumusan kimia silicate magnesium besi yang termasuk ke dalam kelompok mineral forsterite ( kaya kandungan besi ) fayalite ( kaya kandungan magnesium ) yang warnanya berasal dari batu itu sendiri ( idiochromatic ) yang hanya memiliki warna hijau saja dengan jejak nickel dan chromium didalamnya. Saat ini deposit batu peridot ditemukan di Pakistan, Myanmar, Afghanistan, Vietnam, Australia, brazil, China, Kenya, mexico, norwegia, afrika selatan, Tanzania, dan amerika serikat dengan tingkat kekerasan 6 skala mohs.


Batu Rhodonite atau yang disebut red borneo ( ruby Kalimantan ) oleh masyarakat Indonesia ini hanyalah batu dari jenis rhodolite dengan tingkat kekerasan 6 skala mohs dan bukan merupakan barang langka karena tambangnya sangat melimpah dinegara russia, australia, finlandia, Jepang, Canada, Madagascar, Mexico, Sweden, afrika selatan, Tanzania, dan amerika serikat. Kandungan utamanya adalah mangan dengan warna merah muda bercampur dengan warna hitam, index bias 1,7, berat jenis 3,4 dengan rumus kimia MnFeMgCaSiO3 ( manganesesilicate ) struktur Kristal triclinic.


Batu Actinolite dengan rumusan kimia amphibole sillicate ( Ca2(MgFe2)5Si8O22(OH)2 ) yang kaya akan unsur magnesium dan ferro yang berwarna hijau sampai kuning yang seringkali menampilkan fenomena chatoyancy dengan tingkat kekerasan 6 skala mohs, berat jenis 3, dan indek bias 1,6 dengan struktur kristal monoclinic dapat ditemukan di negara taiwan, canada, australia, brazil, madagaskar, tanzania, dan amerika serikat.


Batu Lazuardi yang dikenal sebagai lapis lazuli di Indonesia, komposisi utamanya terdiri dari lazurite, dan sisanya terdiri dari sodalite, calcite, pyrite dan berbagai konstituen minor lainnya inilah yang menyebabkan batu ini memiliki variasi warna yang sangat banyak yang memiliki rumus kimia (Na,Ca)8[(S,Cl,SO4,OH)2|(Al6Si6O24)] dan termasuk ke dalam kelompok mineral sodalite ( silikat feldspathoid ). Konstituen minornya bisa mencakup augite, diopside, enstatite, mica, hauynite, hornblende, dan nosean dengan tingkat kejelasan ( clarity ) batu adalah opaque ( tidak tembus cahaya ) untuk meningkatkan warna dan kemilaunya terkadang diresapi dengan lilin atau resin dan tiruan batu ini banyak dibuat dari howlite, dan jasper sama halnya treatment yang dilakukan pada batu turquoise. Sampai saat ini sumber batu tersebut berada di afghanistan, angola, argentina, canada, chile, india, italy, myanmar, pakistan, russia dan amerika serikat.

Penilaian Kualitas Batu Permata :
1-5 : Permata yang masuk dalam kategori ini adalah apa yang dalam perdagangan disebut pasaran / low end dan anda dapat melihat batu dengan kualitas seperti ini di Mall sekitar kota anda.
6-7 : Kualitas komersial yang lebih baik, biasanya warna dan potongannya kurang bagus dan batu ini dijual ditoko-toko batu permata disetiap kota anda.
7-8 : Ini adalah batu yang sangat baik dan dijual seperti di toko perhiasan high end dikota anda dan biasanya dijual dengan harga yang mahal.
8-9 : Sangat baik, sedikit kecacatan, harga mahal, hanya 15% jumlahnya didunia, permata dengan kualitas ini sangat jarang terlihat dipasaran local, biasanya hanya kolektor dengan uang berlimpah yang memilikinya.
9-10: Inilah yang disebut dengan batu permata kualitas terbaik dari yang terbaik ( The crème de la crème ). Batu kualitas ini layak disebut sempurna karena semua factor yang tersebut diatas hadir pada tingkatan yang superlative dan jumlahnya hanya 5% didunia.

Sumber by:
https://id.wikipedia.org/wiki/Batu_permata/, http://hargabatu.com/, http://www.wixonjewelers.com/education/gemstones/gemstone-guide/, http://www.gemstone.org/, http://www.gia.edu/gem-encyclopedia/, http://indonesiangemstone.com/.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar